Surah yang disunnahkan dibaca pada Shalat Jum’at
Al-Imam Al-Faqih Al-Hafidz Al-Muhaddits Yahya Bin Syaraf An-Nawawi rahimahullah di dalam kitab masyhur beliau “Al-Adzkar” menyebutkan:
– Sunnat bahwa ia membaca pada rakaat pertama daripada shalat jum’at itu surah Al-Jumu’ah, dan pada rakaat yang kedua surah Al-Munafiqun. Dan jika ia ingin, pada rakaat yang pertama Sabbihis (surah Al-A’la), dan pada rakaat yang kedua Hal Ataaka (surah Al-Ghasyiyah). Maka kedua-duanya hukumnya sunnat (baik itu Al-Jumu’ah dan Al-Munafiqun maupun Al-A’la dan Al-Ghasyiyah).
– Dari sayidina Samurah radhiyallahu ‘anhu beliau berkata:
Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau membaca pada waktu shalat jum’at, dengan “Sabbihismarabbikal a’laa” dan “Hal ataaka hadiitsul ghaasyiyah“. HR.Imam An-Nasa`i.
Mudah-mudahan sunnah Nabi kita yang satu ini bisa teramalkan secara terus menerus. Bukannya tidak boleh imam shalat jum’at membaca surah-surah pendek yang lain, atau membaca beberapa ayat yang diambil dari surah-surah yang panjang lainnya. Memang benar, sekali-sekali kita juga perlu untuk membaca surah-surah yang lain, agar orang banyak tidak salah menyangka, kalau surah-surah yang sunat dibaca itu mereka anggap sebagai bacaan surah yang wajib dibaca.
Namun, keadaannya sekarang berbeda. Sangkaan masyarakat saat ini bukannya kita takut kalau mereka menganggap bahwa surah-surah tersebut wajib dibaca pada setiap shalat jum’at.
Akan tetapi sebaliknya, masyarakat sekarang malah banyak yang tidak tahu, bahwa surah Al-A’la dan Al-Ghasyiyah itu yg sunnat dibaca oleh imam ketika melaksanakan shalat jum’at. Disebabkan sering kita dengar ada yang membaca surah Adh-Dhuha di rakaat kedua, ataupun membaca ayat-ayat panjang yang diambil dari surah-surah panjang yang dibaca pada rakaat pertama dan kedua, sehingga sunnah Nabi kita yang satu ini hampir terkuburkan, yang mana masih ada para ulama yang berkomitmen untuk mempertahankan kedua surah ini untuk senantiasa dibaca.
Janganlah sampai kita menjadi asbab terkuburkannya sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Mungkin karena surah Al-Jumu’ah dan Al-Munafiqun memang panjang, sehingga para imam shalat Jum’at lebih memilih surah Al-A’la dan Al-Ghasyiyah yang lebih ringan untuk para makmum. Dan itu tidak salah, karena memang ada 2 pilihan pasangan surah yang bisa dipilih untuk dibaca oleh imam.
Akhirnya, mudah-mudahan dengan syi’ar kedua surah ini semakin bertambah hidup, sehingga kita bisa mencintai dan dicintai oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa yang menghidupkan sunnahku, maka sungguh dia telah mencintaiku, dan barangsiapa yang mencintaiku, niscaya dia akan bersamaku nanti di dalam surga”. HR.Imam At-Tirmidzi dari sayidina Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu.
link: https://www.facebook.com/abuaisyah
jazakallah artikelnya
alhamdulillah…. … terima kasih juga yaa sudah dibaca 🙂
terima kasih atas infonya min
maaf baru dibalas…. terima kasih juga yaa sudah dibaca 🙂
sangat bermanfaat artikelnya, terimakasih…
di bulan Ramadhan, artikel ini sangat bermanfaat..thanks pak
artikel yang sangat bermanfaat nih